Rio Pakava
adalah salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Donggala provinsi
Sulawesi Tengah. Secara geografis kecamatan Rio Pakava terletak pada posisi 1008’45’’ - 1027’04’’LS
dan 119046’35’’LS. Rio Pakava
merupakan kecamatan terluas yang dimiliki oleh kabupaten Donggala yaitu dengan
luas daerah 872,16 Km² atau sekitar
16,53% dari keseluruhan daerah kabupaten Donggala. Jumlah penduduk kecamatan
Rio Pakava merupakan terbesar kedua di kabupaten Donggala setelah kecamatan banawa selatan yaitu sebanyak
24.005 jiwa. Kepadatan penduduk tahun 2015 mencapai 27,4 jiwa/km2
dengan luas wilayah 876,16 km2 (badan
pusat statistik kabupaten donggala tahun 2015).
Di era digital seperti sekarang ini, tentunya
alat komukasi bukan lagi sebagai kebutuhan sekunder melainkan telah menjadi
kebutuhan primer. Seperti yang telah kita ketahui bersama Telekomunikasi adalah
teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain (https://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi).
Dengan jumlah penduduk terbesar kedua di
kabupaten donggala, tentunya membutuhkan alat komunikasi yang memadai. Di daerah
ini jangankan mengakses internet untuk melakukan komunikasi melalu jaringan
telepon saja sangat sulit sehingga terkadang informasi yang sangat penting
harus menunggu hingga ber jam-jam bahkan sampai seharian informasi tersebut
baru sampai ke masyarakat setempat karena informasi tersebut hanya melalui
surat yang ditipkan ke sopir mobil. Sedangkan disaat yang bersamaan hampir seluruh
kota – kota besar telah terjangkau jaringan 4G yang memiliki akses internet
yang sangat memadai sehingga memberikan keleluasaan informasi yang dapat di
akses.
Pada tahun 2016 ini hampir semua layanan publik
disediakan dalam bentuk online yang
tentunya bagi mereka belum mengenalnya. Pada tahun 2016 ini ada bebrapa sekolah
yang telah melaksanakan ujian nasional (UN) secara online. UN secaara online
sangat efektif untuk menghindari kebocoran soal, namun jika UN online disetarakan untuk seluruh sekolah
yang ada di Indonesia tentunya akan membuat masalah baru bagi siswa –siswi yang
ada di daerah Rio Pakava. Bahkan di Jakarta, pada tahun 2017, Gubernur DKI
Jakarta menargetkan semua Sekolah Menengah Pertama (SMP) bisa melaksanakan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Selain itu, Gubernur DKI Jakarta juga
berharap untuk Ujian nasional tahun depan sudah tidak ada ujian kertas.
(http://www.sekolahsiapunonline.com/news/dki-jakarta-targetkan-unbk-2017-untuk-seluruh-smp.html).
(http://www.sekolahsiapunonline.com/news/dki-jakarta-targetkan-unbk-2017-untuk-seluruh-smp.html).
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo)
Rudiantara menargetkan tahun 2017 mendatang seluruh Indonesia sudah terkoneksi
dengan jaringan komunikasi data kecepatan tinggi(http://m.harianjogja.com/baca/2016/10/16/2017-seluruh-wilayah-indonesia-terkoneksi-internet-760880 ). Namun dalam liputan harian jogja.com tersebut
daerah yang disoroti justru Kalimantan barat dan tidak ada nama Sulawesi Tengah
khususnya Rio Pakava. Jadi wajar saja jika mereka merasa di anak tirikan dan
sangat wajar jika mereka berpikir apakah kami masih Indonesia?